Karbon larut di dalam besi dalam bentuk
larutan padat (solid solution) hingga
0,05% berat pada temperatur ruang. Baja dengan atom karbon terlarut hingga
jumlah tersebut memiliki fasa alpha
ferrite pada temperatur ruang. Pada kadar karbon lebih dari 0,05% akan
terbentuk endapan karbon dalam bentuk hard
intermetallic stoichiometric compound (Fe3C) yang dikenal
sebagai cementite atau ferro-carbide.
Selain larutan padat ferrite yang dalam kesetimbangan
dapat ditemukan pada temperatur ruang terdapat fase-fase penting lainnya, yaitu
ferrite dan austenite.
Logam Fe bersifat polymorphism yaitu memiliki struktur kristal berbeda pada
temperatur berbeda. Pada Fe murni, misalnya, ferrite akan berubah menjadi austenite saat
dipanaskan melewati temperatur 910oC. Pada temperatur yang lebih
tinggi, mendekati 1400oC austenite
akan kembali berubah menjadi ferrite.
Ferrite dalam hal ini memiliki
struktur kristal BCC sedangkan austenite memiliki struktur kristal FCC.
Ferrite
Ferrite adalah fase larutan padat yang memiliki
struktur BCC (body centered cubic). Ferrite
dalam keadaan setimbang dapat ditemukan pada temperatur ruang, yaitu ferrite atau pada temperatur
tinggi, yaitu ferrite. Secara umum
fase ini bersifat lunak (soft), ulet
(ductile), dan magnetic (magnetic) hingga temperatur tertentu,
yaitu Tcurie. Kelarutan karbon di
dalam fase ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan kelarutan karbon di
dalam fase larutan padat lain di dalam baja, yaitu fase austenite. Pada temperatur ruang, kelarutan karbon di dalam ferrite hanyalah sekitar 0,05%.
Berbagai jenis baja dan besi tuang dibuat
dengan mengeksploitasi sifat-sifat ferrite.
Baja lembaran berkadar karbon rendah dengan fase tunggal ferrite misalnya, banyak diproduksi untuk proses pembentukan logam
lembaran. Dewasa ini bahkan telah dikembangkan baja berkadar karbon ultra
rendah untuk karakteristik mampu bentuk yang lebih baik. Kenaikan kadar karbon
secara umum akan meningkatkan sifat-sifat mekanik ferrite sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Untuk paduan baja
dengan fase tunggal ferrite, factor
lain yang berpengaruh signifikan terhadap sifat-sifat mekanik adalah ukuran
butir.
Austenite
Fase austenite memiliki
struktur atom FCC (Face Centered Cubic).
Dalam keadaan setimbang fase austenite
ditemukan pada temperatur tinggi. Fase ini bersifat non magnetik dan ulet pada
temperatur tinggi. Kelarutan atom karbon di dalam larutan padat austenite lebih besar jika dibandingkan
dengan kelarutan atom karbon pada fase ferrite. Secara geometri, dapat dihitung perbandingan besarnya ruang
intertisi di dalam fase austenite
(atau kristal FCC) dan fase ferrite
(atau kristal BCC). Perbedaan ini dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena
transformasi fase pada saat pendinginan austenite
yang berlangsung secara cepat. Selain pada temperatur tinggi, austenite pada sistem Ferrous dapat pula direkayasa agar
stabil pada temperatur ruang. Elemen-elemen seperti Mangan dan Nickel misalnya
dapat menurunkan laju transformasi dari gamma-austenite
menjadi alpha-ferrite. Dalam jumlah
tertentu elemen-elemen tersebut akan menyebabkan austenite stabil pada temperatur ruang. Contoh baja paduan dengan fase Austenite pada temperatur ruang misalnya
adalah Baja Hadfield (12%Mangan) dan
Baja Stainless 18-8 (8%Ni).
Cementite
Cementite atau ferro-carbide dalam sistem paduan
berbasis besi adalah stoichiometric inter-metallic compund Fe3C yang keras (hard) dan getas (brittle). Nama cementite
berasal dari kata caementum yang
berarti stone chip atau lempengan
batu. Cementite sebenarnya dapat
terurai menjadi bentuk yang lebih stabil yaitu Fe dan C sehingga sering disebut
sebagai fase metastabil. Namun, untuk keperluan praktis, fase ini dapat
dianggap sebagai fase stabil. cementite sangat penting perannya di dalam membentuk
sifat-sifat mekanik akhir baja. cementite dapat berada di dalam sistem besi baja dalam
berbagai bentuk seperti: bentuk bola (sphere),
bentuk lembaran (berselang seling dengan alpha-ferrite),
atau partikel-partikel carbide kecil. Bentuk, ukuran, dan distribusi karbon
dapat direkayasa melalui siklus pemanasan dan pendinginan. Jarak rata-rata
antar karbida, dikenal sebagai lintasan ferrite
rata-rata (Ferrite Mean Path), adalah
parameter penting yang dapat menjelaskan variasi sifat-sifat besi baja. Variasi
sifat luluh baja diketahui berbanding lurus dengan logaritmik lintasan ferrite rata-rata.
3.1 Reaksi-reaksi Invarian dan Konstituen
Mikro Penting
Secara keseluruhan ada tiga reaksi penting di
dalam diagram Kesetimbangan Fase Fe-Fe3C, yaitu: Reaksi Peritectic, Reaksi Eutectic,
dan Reaksi Eutectoid sebagaimana
terlihat di dalam diagram kesetimbangan. Untuk sistem Besi Baja, reaksi Eutectoid adalah reaksi yang sangat
penting karena dengan mengontrol Reaksi Eutectoid
kita dapat memperoleh berbagai konstituen mikro atau micro constituent yang diinginkan untuk mendapatkan sifat-sifat
tertentu. Berdasarkan kadar karbonnya, baja dapat pula diklasifikasikan menjadi
(1) baja eutectoid, (2) baja hypoeutectoid, dan (3) baja hypereutectoid.
Sistem penamaan yang telah dikenal luas
adalah sistem AISI-SAE yang menggunakan 4-5 Angka. Dua angka pertama
menunjukkan elemen-elemen paduan utama (Major
Alloying Elements) dan Dua atau Tiga angka sisanya menunjukkan prosentase
karbon dalam per seratus persen.
Contoh
Baja dengan nama AISI-SAE 1080 misalnya,
adalah jenis baja karbon (plain carbon
steel) dengan kadar karbon 0.8%. Contoh dari baja jenis ini adalah baja
kawat piano. Kawat piano memiliki struktur pearlite
seluruhnya dan kekuatannya yang tinggi terutama diperoleh dari proses
pengerjaan dingin pada proses produksinya.
Sumber : ELISA UGM
No comments:
Post a Comment