Secara umum bahan teknik dalam bidang rekayasa dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu bahan Logam dan non Logam. Logam dikelompokkan lagi menjadi
logam ferro (Baja Karbon, Besi Tuang
dan Baja Paduan) dan logam non ferro
( Aluminium, Tembaga, Nikel, Chrome, Zinc
dll) sedangkan bahan non Logam terdiri dari Polymeer (plastic, karet ), keramik dan komposit.
Logam ferro dan paduan
logam berbasis ferro (Fe) atau
besi adalah salah satu jenis bahan yang
paling banyak dan luas aplikasinya di bidang rekayasa yaitu mencapai lebih dari
60%. Besi atau Fe terdapat di alam sebagai bijih besi. Kandungan utama bijih
besi adalah oksida besi yang telah bercampur dengan pengotor atau unsur
lain dan air. Logam ferro sebagian besar diperoleh melalui serangkaian proses pemurnian
dan reduksi bijih besi. Melalui proses ini diperoleh lelehan besi mentah atau
pig iron yang masih mengandung pengotor, terutama karbon, silkon, mangan,
sulfur, dan fosfor. Namun, logam ferro
hampir tidak pernah digunakan untuk aplikasi rekayasa dalam keadaan murni
karena keterbatasan sifat-sifat mekaniknya serta mahalnya proses untuk
memurnikan logam ferro. Paduan
berbasis besi (ferrous alloy) yang
paling banyak digunakan untuk aplikasi rekayasa adalah paduan besi-karbon
dengan kandungan karbon tertentu beserta unsur-unsur paduan lainya. Keberadaan
unsur karbon di dalam larutan padat Fe memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan sifat-sifat mekanik logam besi.
Baja karbon (carbon steel)
adalah salah satu jenis logam paduan besi karbon terpenting dengan
prosentase berat karbon hingga 2,11%. Baja karbon diklasifikasikan menjadi baja
karbon (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi berdasarkan kadar karbon-nya.
Jika penambahan elemen-elemen lain selain karbon untuk tujuan-tujuan tertentu
cukup signifikan, maka baja diklasifikasikan sebagai baja paduan (alloy steel) atau baja paduan
rendah (low alloy steel). Jenis
baja lainnya yang cukup penting adalah baja perkakas (tool steel) dan baja tahan karat (stainless steel). Selain baja, paduan berbasis besi karbon lain
yang juga penting adalah besi tuang atau besi cor (cast iron), yaitu besi dengan kadar
karbon lebih dari 2,11% hingga 4-6%. Besi tuang diklasifikasikan lebih lanjut
berdasarkan struktur mikro dan sifat-sifatnya ke dalam besi tuang kelabu (grey
cast iron), besi tuang ulet atau nodular (ductile or nodular cast iron),
besi tuang putih (white cast iron), besi tuang mampu tempa (malleable cast iron).
Sumber: ELISA UGM
No comments:
Post a Comment